Tuesday, September 24, 2013

Halal Bi Halal On The Road (Chapter 2 & 3)

11 Agustus 2013
"Teman adalah harta karun yang paling berharga"
-Monkey D. Luffy
(One Piece)

Minggu 11 Agustus 2013, jam 10:00, kita siap berangkat untuk melajutkan kegiatan Halal Bihalal hari ke 2.  Rencana awal, jam 08:00 pagi adalah kalimat yang terucap dari bibir kita untuk memulai perjalan ini, namun tentu saja molor, dan tentu saja alasan yang diberikan seperti biasa : sangat sangat tidak masuk akal….

Singkat kata, Kita menuju Gunung Pati, Kita ke rumah Arief Dwi Jayanto!!

Jam 10 : 30 kita sampai di rumah Arief, kita memandang kamar Arief yang berada di teras rumah. Yap, temen2 gak salah baca, kamar Arief emang letaknya di teras, bahkan lebih depan daripada teras rumah itu sendiri :D. Oleh sebab itu, ada beberapa anak Tekojar yang menamai kamar Arief tsb dg sebutan, “Kamar Satpam”  :p
Sayangnya kita cmn bisa “ketemu” dengan kamar tidur Arief saja, karena Arief sudah dalam perjalanan ke Bonjonegoro saat itu.


Kamar Satpam :D
Setelah ke rumah Arief, sudah sewajibnya kita ke rumah : Slamet Riyanto

Kita tidak tau sama sekali rumah Slamet, sodara dari Arief memberitahukan bahwa rumah Slamet berada di perumahan belakang Pondok Pesantren,  dan seperti biasa beliau mengakhiri petunjuknya dengan saran  “nanti kalo udah sampe sana, nanya aja” … Oke kita menuju ke rumah Slamet, emm maksudnya kita menuju ke Pondok Pesantren.

 Hampir semua gang belakang Pondok Pesantren sudah kita susuri, dan entah berapa kali sudah kita bertanya penduduk sekitar soal dimana rumah Slamet, juga tidak ada yang memberi  jawaban. Semua kompak menjawab :  “ Kalau di daerah sini gak ada yang namanya Slamet, Mas” . Percaya atau tidak,  semua penduduk menjawab dengan jawaban yang sama!!  Apakah kita salah pondok pesantren? (walaupun hanya itu satu2nya pondok pesantren didaerah tsb) atau apakah sodaranya Arief salah memberikan petunjuk ??

Kemudian dios dan mbahe berdiskusi, kita sepakat bahwa kita bakal nanya 1x lagi, jika masih gagal, kita akan nyerah dan kita akan telpon Slamet (sebelumnya, dalam aturan perjalanan ini dilarang untuk menelfon tuan rumah untuk bertanya dimana alamat rumahnya ). Berikut cuplikan pertanyaan terakhir yang dilontarkan dios dan mbahe kepada seorang penduduk sekitar:

Dios/Mbahe                     : “permisi Bu, mau tanya, tau rumahnya Slamet?”
Penduduk                         : “Slamet?? RT berapa ya mas? RW berapa?”
Dios/Mbahe                     :”waduh gak tau Bu, cmn dikasih tau kalau rumahnya di daerah belakang pondok pesantren, gitu

Penduduk                         : “wah kalo dibelakang pondok sini gak ada yang namanya Slamet, mas

Dios / Mbahe                   : “ow gak ada ya, Bu… apa kita salah pondok pesantren ya…?”
Penduduk                         :”kalo pesantren sih cmn ini mas. Kalau boleh tau nama panjang’e siapa, mas ?”

Dios/Mbahe                     “Slamet RiYanto, Bu, dulu sekolah di STM PEMBANGUNAN”
Penduduk                         “OOOOOOWW …. YANTO , MASSS !! STM PEMBANGUNAN ……. kerjanya di indomart kan??? Kalo Yanto rumahnya situ mas, tinggal lurus aja…

Dios/mbahe                     : “oowww iya Bu, bener !!  Yanto... matur nuwuun

Dan Alhamdulillah kita tiba di rumah Yanto ~~~~~
Walaupun kita dengan susah payah mencari rumah mas Yanto ini, namun itu semua ketutup dengan Ayah Yanto yang sangat ramah menerima kita sebagai tamu, sedangkan Yanto masih berada di desa…

Ayah dari Yanto yang super ramah
Setelah ngobrol sebentar dengan Ayah dari mas Yanto, kita menuju rumah Salis dengan bekal alamat dari ayah mas Yanto…

Rumah Salis sepi, tidak ada orang disana.. namun, kita juga ada keraguan apakah Salis masih tinggal di rumah tsb karena banyak kabar yang beredar Salis sudah tidak tinggal di Gunung Pati.

Salis'
Selesailah Gunung Pati, kita menuju Semarang barat. Dimulai di Dimas Adi…

Yaaap, seperti sebelum2nya, rumah Arab juga kosong, Arab dan seluruh keluarganya sedang mengunjungi sanak saudara mereka.

Arab's
Dari rumah Arab kita menuju ke daerah Abdurrahman Saleh, kita ke rumah Wellindo. Sebagai informasi, ketika itu, tumben kita tidak diminta membayar Rp.1000 saat masuk ke gang SK tsb. Mungkin libur yes, kan lebaran :p

Alhamdulillah kali ini kita bisa bertemu tuan rumah :).

Fotonya spesial cuuy, harus menggunakan camera 360, serta mencampur berbagai macam efek, edit sana sini, dan seperti inilah jadinya~~

no caption needed
15 menit di Wellindo, kita semakin kea rah Barat, kita ke Eko Listiyono.  Kebalikan Waktu di rumah Slamet atau Yanto tadi, ketika kita bertanya ke penduduk soal dimana rumah Eko, kita mendapat jawaban : “Disini yang namanya Eko ada 4, mas” . Oke … ini aneeh :/

Dan senjata andalan kita adalah : “ Eko yang dulu sekolahnya di STM PEMBANGUNAN, mas” | dan penduduk memberikan jawaban : “Owwwww , Eko ituuuuu …. Rumahnya yang itu, mas” | berhasil ! 

14, 13, 11


Selesai di Eko, kita ke Fendhito !!
Yap. Karena kita sudah lumayan sering ke Fendhito, jadi tidak ada masalah berarti disini…

fendhito's
Saat berada di rumah Fendhito, ada beberapa perubahan, kita mendapatkan anggota baru yang bakal menemani kita ke tujuan2 berikutnya. Disamping fendhito sendiri yang saat itu memutuskan untuk gabung, Bayu dan Wisnu pun menyusul kita…. Wow ! tenaga baru, semangat baru !


Merekrut anggota baru
Kita ketemuan dengan Wisnu dan Bayu di SMA 8 Semarang…

Anggota baru

Semangat baru


"Friendship is born at that moment when one person says to another, 'What! You too? I thought I was the only one"
-C.S Lewis  





Setelah istirahat sebentar dan Sholat , kita berlima melanjutkan perjalanan kita menuju Nurul Hidayati Samudra…

Dan disini ada yang membuat kita kaget… kita melihat Lupus dalam wujud Laki – laki ! Yaaaap, kita bertemu dengan Ayah Lupus, yang sangaaaat mirip lupus :D


Kalau ayah lupus ini sih gaul, beliau mau aja diajakin foto rame rame sama kita kita , yah walaupun Lupusnya masih tidak dirumah, nonton katanya ….


Bapak Gaul 
Selesai di Lupus, kita ke Kendal…

Tujuan pertama yaitu : Ika Kurnia…..
Alhamdulillah Ika dirumah….


Dikarenakan cuaca yang sedang panas2nya,sekitar pukul 2 siang, dan perjalanan yang lumayan jauh, kita memutuskan untuk agak lama “ngiyup” di rumah Ika…



Sekitar 30 sd 45 menit di rumah Ika, selanjutnya kita menuju rumah Anggana Bayu Aji, dan ini juga gak gampang buat menemukan rumah bose.

Hanya Fendhito yang pernah ke rumah bose sekitar 4 tahun yang lalu, (sebagai informasi fendhito,dios,dan mbahe 2 tahun lalu jg pernah ke rumah tsb dan rumah itu sudah tidak berpenghuni),  karena hanya itu petunjuk yang kita tahu, kita berspekulasi untuk mencoba menuju rumah tersebut siapa tahu kali ini “sudah berpenghuni” .. dan hasilnya, kondisi rumah sama persis saat 2 tahun lalu… tak berpenghuni…

Kita kembali menanyakan ke fendhito, apa benar ini rumah yang 4 tahun lalu bose pernah tunjukkan?? dan fendhito yakin 100% benar.

Kita coba bertanya ke tetangga2 soal dimana rumah Anggana, anak STAN, yang alumni STM Pembangunan. Hasilnya emang benar ada beberapa anak STAN di komplek tsb, namun tidak satupun bernama Angga… Apakah seperti kasus mas Yanto ??  namun saat kita berikan nama lengkapnya pun , tetangga tidak ada yg pernah mendengar…..

Kita cari beberapa cara lain, kita coba telp bose. Tunggu… kita tetap mematuhi peraturan kita kog… kita telpon bose bukan untuk menanyakan alamat dia yang baru dimana, kita hanya menanyakan nomer telp anggita, yang tidak lain adalah adik dari bose, dan kita telp anggita bukan tanpa alasan, kita berpikir daripada bertanya ke bose soal dimana alamatnya yang baru yang mana akan mencederai aturan perjalanan kita, lebih baik kita nanya ke adiknya kaaan.. :)
Namun rencana ini gagal, Anggita tidak pernah mengangkat telpon dari kita....


Setelah memikirkan beberapa cara, akhirnya kita menemukan cara yang ampuuuh: Kita minta tolong Nurul Hidayati, atau dalam konteks bose ini lebih afdol kita panggil Nuril untuk menanyakan dimana alamat bose yang baru.. dengan syarat Nuril tidak bilang tujuan sebenarnya atau siapa yang sebenarnya akan berkunjung ke rumah bose. Dan cara ini berhasil :D

Ajaibnya, rumah bose yang baru hanya berjarak 5 rumah dari rumah bose yang “suwung” tadi... Pertanyaannya, kenapa tetangga2nya tidak ada yang kenal dengan Anggana ketika kita tanya tadi?? jawabnya masih misteri ……
So, thanks to Nuril :)



Setelah sekitar 30 menit kita di rumah bose, kita memutuskan untuk pulang. Namun ternyata ada yang terlewat…  Kita lupa bahwa kita melewatkan rumah Munasaroh.

Untuk itu sebelum pulang kita memutuskan untuk mampir sebentar ke rumah Munasaroh.. disamping rumah terakhir di perjalanan hari kedua ini, rumah Munasaroh adalah rumah tersulit dan ter-membuat-jengkel … haha.

Ini adalah alamat tersulit yang pernah kita cari, hanya mendapat petunjuk sederhana dari Wellindo, kita mencoba sebisa mungin mengikuti petunjuk tsb. Hasilnya Nol …… Rumah Munasaroh tidak ketemu..

Sempet beberapa kali kita bertanya penduduk sekitar, namun juga tidak ada petunjuk apapun. Dan anehnya Bayu yang juga ikut kita mencari rumah Muna, yang sebenarnya dulu ketika dia kelas 4 sering pergi ke rumah Muna, entah terjangkit virus apa bisa lupa dimana rumah Muna ketika malam itu. Tidak hanya Bayu, Dios dan Wisnu yang baru 8 bulan yang lalu datang ke rumah Muna untuk datang ke Pernikahan Muna pun sama terjangkit virusnya…

Sempat terjadi ketegangan antara kita, kondisi badan yang sudah sangat lelah dan informasi yang sangat minim bisa jadi adalah pemicunya. Beberapa kali kita hanya berputar putar di satu tempat itu saja, tanpa tahu kemana sebenarnya kita akan mencari rumah Muna..

Akhirnya kita nekat buat menggunakan metode asal cari. Yap.. kita asal masuk masuk gang mengandalkan ingatan 8 bulan (pernikahan muna), kita susuri gang satu persatu walaupun jam sudah menunjukan pukul 08:30 malam. Dan Alhamdulillah, Tuhan bantuin kita

Entah feeling atau emang cuman keberuntungan, kita akhirnya masuk di gang yang benar, kita ingat betul tempat parkir motor kita saat pernikan muna dulu, rumah berteras besar yang untungnya belum berubah sedikitpun. Dari petunjuk itu kita akhirnya bisa ketemu rumah Muna, dan luar biasanya Muna sedang bersama Suaminya . What a night ! 



Selesai dari Rumah Muna badan kita sudah tidak sanggup lagi melanjutkan … kita memutuskan untuk pulang ke rumah.  Namun perjalanan tidak sampai disini, kita masih punya perjalanan hari ketiga, dengan tuan rumah ISTIMEWA.




12 Agustus 2013


Senin, 12 Agustus 2013  jam 2 siang, berbeda dengan 2 perjalanan sebelumnya, kali ini Mbahe yang datang ke rumah dios dulu, karena tuan rumah istimewa kita bertempat tinggal di daerah Bangetayu. Kita katakana istimewa karena semenjak dia menikah, dan punya momongan yang sekarang sudah berusia lebih dari 2 tahun, kita belum pernah ketemu sekalipun… Kita ke rumah Agung Noor….

Kunjungan pertama gagal, Agung Noor sedang tidak berada di rumah. Tidak seperti biasanya jika tuan rumah tidak ada kita hanya akan foto dengan rumahnya, kali ini tidak. Kita memutuskan untuk pulang rumah dulu dan akan berkunjung lagi ba’da Maghrib.

Setelah sholat kita berangkat lagi, dan Alhamdulillah kita akhirnya bertemu dengan Bapak muda yang satu ini..  Long Time no See, bro... very looong timeeee....




Namun sangat disayangkan, Raffa anak Agung Noor hasil pernikahan dengan Mbak Nurul saat itu sudah tidur, jadi kita tidak bisa bertemu dengan anggota baru tekojar 2005 tsb..

Well, Perjalanan kita berakhir. Kita mengucapkan banyak banyak terima kasih kepada seluruh tuan rumah, lebih-lebih keluarga dari tuan rumah yang sangat ramah menyambut tamu tidak penting ini :)

Semoga kegitan ini bisa bermanfaat untuk semuanya, bisa lebih memperkuat tali silaturahmi kita. Dari sini penulis juga mendapatkan pelajaran bahwa, sesibuk apapun kita, dan sesulit apapun itu, jika kita benar2 berusaha dan sedikit saja menyempatkan waktu kita, kita bisa sekedar berkunjung ke rumah teman kita, sekedar 15 menit, sekedar menanyakan kabar teman kita, atau hanya sekedar melihat rumahnya…  Aaaaaah …. :p 

Cukup sekian dari penulis, jaga kesehatan selalu :)


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

"It takes a great deal of bravery to stand up to your enemies, but a great deal more to stand up to your friends."
-Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore

(Harry Potter and the Sorcerer's Stone)



1 comment:

  1. To All : Nice Guys, sekarang kedhok q dikampung konangan, hheee

    ReplyDelete

mangga komentarnya...