"football and friends, i love them both, so why don't i just write about them together?"
Mungkin aku adalah salah satu orang yang menyukai sepakbola
dengan cara yang naif. Aku sama sekali tidak bermimpi menjadi pemain
sepakbola. Jangankan jersey bola
original, sepatu bola pun aku tidak pernah beli. Hanya sepatu futsal yang aku
beli “second” dari teman sekolahku karena dia sudah tidak butuh lagi.
Dari
dulu aku beranggapan bahwa tidak masalah
ketika teman-teman kamu asyik bermain di sebuah lapangan bola yang berlumpur
dan sedikit gerimis, sedangkan kamu hanya duduk menyaksikan mereka. Buatku itu
tetap menyenangkan. Namun yang pasti aku suka sepakbola, aku suka keseluruhan
dari sepakbola, tentu dengan cara yang aku bilang tadi, naïf. Aku suka
menyaksikan bagaimana gaya rambut “bando” pemain-pemain Italia ketika bermain
di Euro 2000. “Bando” karet warna putih yang menahan rambut belah tengah Paolo
Maldini dkk agar tidak jatuh menutupi
mata. Atau banyaknya pemain Argentina yang suka berambut gondrong,
sampai-sampai Daniel Passarella, pelatih
Argentina di WC 1998 membuat larangan pemain berambut gondrong masuk di skuad
mereka kala itu. Walaupun berakibat salah satu pemain terbaik mereka Fernando
Redondo menolak dipanggil karena ogah mencukur rambutnya.
Dari semua yang aku suka dari sepakbola, sebenarnya ada satu
hal yang paling aku suka. Aku sangat suka memperhatikan karakter pemain
sepakbola. Menurutku, (tanpa mengurangi arti pentingnya skill seorang pemain
sepakbola) karakter lebih menentukan apakah pemain itu dianggap hebat atau
medioker.
Apakah Steven Gerrard bakal setenar ini kalau dia tidak
punya charisma yang melebihi Presiden Yudhoyono? Apakah Balotelli bakal setenar ini kalau dia
“baik-baik saja” ? atau apakah Paolo Maldini bakal se-melegenda ini jika didalam
hidupnya dia pernah pindah club? Dan apakah Roy Keane akan dianggap Kapten
terbaik United kalau Dia adalah orang yang kalem dan tidak pernah marah?
Kenapa aku menulis soal kegemaranku akan karakteristik
pemain sepakbola diblog tekojar ini? Apa pentingnya? Sebenarnya aku hanya ingin
meng-implementasi-kan karakteristik anak-anak tekojar, yang pasti memiliki
kepribadian atau karakteristik yang unik/berbeda-beda didalam sebuah formasi
sepakbola. Ijinkan aku untuk membuat
sebuah club sepakbola bernama TEKOJAR FC. Dan tentu, hal ini bukan didasari
skill/kemampuan olah bola melainkan disusun berdasarkan karakteristik
masing-masing anggota.
Pemilihan Formasi ini sangat subjektif, ini benar benar
menurut apa yang aku lihat, dan aku yakin teman-teman akan punya formasi
masing-masing. Toh, di bola tiap pelatih pasti punya pemain favorit dan yang
bukan favorit, kan?
Berikut daftar pemain utama hingga cadangan dalam formasi 4-2-3-1:
-
Penjaga gawang : Bayu Apriliani SetiobudiAku suka penjaga gawang yang low profile. Terlihat culun, kikuk, namun sebenarnya perannya besar. Saking culunnya beberapa anggota tim sering mem-bully dia, walaupun masih dalam batas sewajarnya. Penjaga gawang yang berwawasan luas dan tidak hanya mengandalkan skill. Bayu memang beberapa kali sempat melakukan blunder atau kesalahan yang membuat dia dimaki dan dimarahi oleh anggota tim lain. Namun sebenarnya, jika kita bisa lebih bijak, blundernya Bayu tidak bisa menghapus besarnya peran dia di Tekojar FC ini. No Bayu = No Blog Tekojar = No Tekojar FC2. Full Back Kiri : Eka Hadi KusumaSeorang full back yang sangat rajin naik. Sering membantu serangan dari sisi kiri dengan intensitas yang sangat tinggi. Distance covernya sangat luas, karena memang Mbahe sangat sering bergerak. Dia menganggap jarak antara posisi dia (back) dengan gawang lawan itu dekat. Hal ini mungkin sama ketika dia selalu berucap bahwa Jatingaleh dan Manyaran itu dekat, atau Manyaran dan Genuk itu gak lebih dari 15 menit, bahkan Ketileng – Manyaran dia anggap 10 menit. Dia menganggap jika masih di Semarang semuanya dekat. Maka dari itu dia sering meninggalkan posisinya berkeliling kesetiap sudut lapangan.3. Center Back kiri : Fachri Khusaini (Captain)Kapten fantastic Tekojar FC. Seorang pemain belakang yang bertipe tidak banyak bicara, namun banyak merasa. Seorang pemain belakang yang lebih bertipe seperti Paolo Maldini atau Fabio Cannavaro, memberikan contoh bukan menyuruh. Selalu bertanggung jawab atas segala hasil yang diterima Tekojar FC, baik menang atau kalah. Selalu mengorbankan dirinya sendiri ketika pelatih marah karena tidak puas atas kinerja pemain-pemain di lapangan. Aku selalu yakin, bahwa Fachri sering berkata kepada pelatih: “sudah pelatih, salahkan aku saja, jangan teman-teman”.4. Center Back Kanan : Dimas Oscar SetiawanTidak pantas mendeskripsikan karekter aku sendiri dalam tim ini. Namun munafik jika aku tidak ingin masuk dalam tim ini. Sebagai bentuk tribute kepada Alesandro Nesta, pemain bertahan terbaik sepanjang masa, yang juga salah satu pemain favoritku. Ijinkan aku meletakkan nama aku di posisi yang sering ditempati oleh Nesta ini.5. Full back kanan : Dwi AfriyantoBertolak belakang dengan Eka Hadi, Dwi Afriyanto bertipe “safety first”. Lebih suka diam, wait n see. Lebih disiplin menjaga pertahanan, yang mana memang sebenarnya tugas seorang defender. Membatu serangan hanya ketika memungkinkan. Seakan akan “culun”, namun “wanitanya” dimana-mana. Aku selalu beranggapan, jika lelaki normal memerlukan 50 kata untuk bisa sukses membuat wanita tersenyum, Dwi hanya butuh 10 kata saja. Sama halnya ketika di lapangan, jika Eka Hadi membutuhkan 100 gerakan maju mundur, mungkin Dwi hanya butuh separuhnya saja. Pemain yang efektif.6. Classic Defensive Midfielder : Agung Cahyo PamungkasPemain yang rajin membantu rekan se-timnya. Dia adalah pemain dengan jumlah intersep tertinggi. Selalu mau melakukan apapun untuk membantu teman-temannya. Selalu mengalah. Ketika pemain lain asyik menyerang, dia selalu berada di posisi yang “dikorbankan” untuk tetap bertahan. Bermain di posisi yang dipopulerkan oleh Jose Mourinho dengan sebutan Makelele’s Role. Pemain yang lebih suka melihat temannya mencetak gol dan selebrasi, daripada dirinya sendiri yang mencetak gol.7. Deep lying Playmaker : Adi SeptionoPemain yang dewasa. Dia berpikir tidak seperti teman-temannya. Aku membayangkan dia sudah punya program, untuk menentukan kapan dia harus memberikan umpan ke kanan, dan kapan harus ke kiri. Semua terstruktur, sangat mirip logaritma yang bisa dikembangkan menjadi sebuah aplikasi. Dan kita semua tahu dia sangat ahli dalam hal ini. Dan yang terpenting, dia berada dalam umur yang bisa dikatakan “matang”. Menuruku pemain di posisi ini memiliki kecenderungan “semakin tua semakin jadi”. Michael Carrick, Andrea pirlo, Xabi Alonso adalah contohnya.
8. Left Wing Forward : Fendhito PratamaSkill bolanya tidak usah dibahas lagi. Seorang inverted winger modern yang tentu akan cutting inside dari sisi kiri untuk langsung mengincar gawang. Yang menarik, dia adalah pemain yang flamboyan. Mirip cerita David Beckham ketika masa-masa terakhirnya di MU, terlalu sering “berinteraksi” dengan wanita. Aku ingat aku pernah menanyakan kepada Thong kenapa dengan kepribadian seperti itu dia masih sendiri, dia dengan tenang menjawab : “karena aku belum menemukan yang cocok, mereka kebanyakan aku tinggal di kota mereka masing-masing”. Damn.9. Attacking Midfielder : Ruth Agustina KristantiUntuk Playmaker, atau banyak orang menyebut posisi pemain no. 10, aku pilih Ruth. Alasannya simple, untuk posisi ini dibutuhkan dia yang punya imajinasi diatas langit. Dia yang dengan tiba-tiba bisa bernyanyi di kelas, dia yang dengan tiba – tiba bisa berjoget di kelas, dengan catatan, tidak ada yang menyuruh atau mengajak untuk melakkan hal itu. Sangat imajinatif. Aku membayangkan dia punya rumah tua besar mirip asrama Hogwarts di dalam kepalanya sendiri, yang bisa dia custom sesuka hatinya. Namun juga aku tidak sanggup membayangkan rumitnya susunan otaknya. Terlalu liar, terlalu tidak bisa ditebak. Magician.10. Right Wing Forward : Stephanus WisnuPemain controversial. Pemain dengan jumlah kartu kuning terbanyak di Tekojar FC, yang mana hampir 60% didapat karena diving. Di dalam otakku hanya ada seorang Luiz Suarez ketika membayangkan Wisnu. Tipe pemain yang akan melakukan apa saja, ya benar, APA SAJA, untuk menang. Dia tidak terlalu perduli dengan proses, karena toh fans sering hanya melihat dari hasil. Namun sama dengan Luiz Suarez, skill nya tidak usah diragukan lagi. Tipe pemain licin. Dengan kepribadiannya tersebut di atas, pelatih memilihnya sebagai : Deputi Captain.11. Striker : Anggana Bayu AjiAku adalah sedikit orang yang masih belum bisa menerima formasi false nine ala Guardiola. Menurutku itu formasi keji. Bagaimana bisa mengorbankan seorang striker hanya untuk hal yang dinamakan ball possession. Maka dari itu, di Tekojar FC ini aku memlilih untuk menempatkan seorang striker murni, classic number 9 : Anggana Bayu Aji. Kerjanya bisa dikatakan malas. Hanya menunggu bola dikotak penalty. Dia tidak dibebankan untuk membuka ruang. Dia punya anggapan : “membuka ruang hanya perbuatan bodoh” atau “membuka ruang tidak membuatku mencetak gol”. Pemikiran – pemikiran skeptis ini yang malah membuatku menyukainya. Seorang finisher alami, hanya membutuhkan 2x kesempatan untuk mencetak gol. Dia pernah berkata padaku bahwa : “melukai mereka yang sedang merasa unggul adalah bakatku”. Ya benar, dengan tba-tiba mencetak gol kegawang lawan yang sedang merasa unggul dapat meruntuhkan mental tim tsb.Tekojar FC juga didukung oleh pemain-pemain pengganti yang tidak kalah hebatnya, berikut 4 pemain cadangan :1. Sara Putri Janati : Kiper cadanganSebuah chemistry unik dari Bayu dan Sara yang membuatku menempatkan Sara di posisi Kiper cadangan. Aku yakin tidak akan ada bentrok, tidak akan ada yang merasa paling hebat. Keduanya akan saling mengisi. Tidak akan ada kasus Diego Lopez – iker Cassilas atau Simon Mignolet – Pepe Reina.2. Fadila Fitriyani : Midfielder CadanganAku membayangkan Dila selayaknya Kaka (Real Madrid) atau Rui Costa (AC Milan), walaupun sering dicadangkan, perannya tidak bisa dimunafikkan. Selalu memberikan sentuhan berbeda ketika dimasukan di lapangan. Pusat publikasi Tekojar FC, juru bicara, ahli dalam mengatasi tekanan wartawan di konfrensi Pers. Pelatih selalu mempercayainya dalam hal marketing dan Public Relations.3. Nurul Hidayati Samudra : Striker CadanganAlasannnya sama dengan Bayu – Sara, Anggana dan Nurul juga punya chemistry istimewa. Saling melengkapi, Nurul akan melengkapi apa yang tidak bisa dilakukan oleh Anggana, begitu sebaliknya4. Prasetya Tama : Back CadanganPemain bertahan bertipe bunglon. Bisa bermain di kanan, kiri, tengah. Sangat flexible. Bermain berdasarkan pengalaman bermain game. Sangat teknis. Dia akan dimasukkan jika kondisi dan situasi sangat memungkinkan untuk dia berada di lapangan.Formasi Tekojar 2005 Football Club dalam gambar :
Sekian tulisan saya kali ini, semoga dapat menghibur.
Wassalamualaikum.
No comments:
Post a Comment
mangga komentarnya...